Senin, 30 Maret 2015

GUIDED IMAGERY AND MUSIC (GIM)

KONSEP GUIDED IMAGERY AND MUSIC (GIM) 



    
        Bagi anda yang sedang banyak pikiran, mengalami nyeri, atau butuh relaksasi. Penulis akan memberikan sedikit informasi mengenai cara mengatasi hal tersebut, yaitu dengan guided imagery and music atau bisa disingkat dengan GIM. Seperti yang disebutkan pada bahasan konsep nyeri di blog ini, guided imagery dan terapi musik merupakan salah satu intervensi nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, dan merupakan intervensi yang terpisah.

       Beberapa ahli mendefinisikan guided imagery merupakan sebuah intervensi yang dirancang khusus untuk mencapai efek positif tertentu. Efek positif tertentu yang dimaksud disini misalnya pengurangan nyeri dan kecemasan. Dari namanya guided imagery atau dalam bahasa indonesia imajinasi terbimbing, anda bisa membayangkan bagaimana pelaksanaannya. Guided imagery, berarti imajinasi yang dibimbing, artinya kita dibantu seseorang untuk berimajinasi dan terfokus pada imajinasi tersebut, dalam hal ini yang membimbing disebut terapis. Jika anda pernah menonton acara televisi hipnotis yang dilakukan Uya Kuya atau Romi Rafael, anda akan mempunyai sedikit gambaran mengenai pelaksanaannya. Pelaksanaannya sedikit mirip dengan hipnoterapi. Akan tetapi Guided imagery ini secara keseluruhan mengajak kita untuk membayangkan hal-hal yang menyenangkan, seperti membayangkan diri sendiri bermain di tepi pantai, di padang rumput, atau sesuai dengan kesengangan masing-masing individu. Dengan membayangkan hal-hal yang menyenangkan maka tubuh akan memproduksi hormon yang sering didewa-dewakan, yaitu hormon endorfin. Hormon ini adalah hormon yang sangat berperan untuk mengurangi stres. Stress tidak hanya seperti pusing memikirkan pacar atau uang yang habis di akhir bulan. Stress juga bisa seperti nyeri atau trauma fisik.

guided imagery
Gambar 1 guided imagery (Djohan 2006)



        Selanjutnya adalah terapi musik. Sangat sederhana, terapi ini hanya dengan cara mendengarkan musik yang disukai, akan tetapi tidak disarankan lagu-lagu dengan lirik galau, nanti bukannya tambah semangat tapi tambah melow. Penulis sendiri mengalami. Disitu kadang penulis merasa sedih.

        Penjelasan di atas adalah gambaran mengenai guided imagery dan terapi musik. Selain itu, ada juga intervensi yang lebih menarik dari kedua intervensi diatas, yaitu GIM, yang merupakan gabungan dari keduanya. Sebenarnya GIM adalah intervensi yang sudah lama diciptakan. GIM diciptakan oleh Dr. Helen L. Bonny pada awal tahun 1970an.



Apa itu Guided imagery and music (GIM)?


         GIM adalah singakatan dari Guided imagery and music. Beberapa pendapat para ahli mengenai definisi GIM, diantaranya menurut Raley (2006) GIM adalah sebuah metode psikoterapi musik dengan mendengarkan musik klasik dalam keadaan santai untuk meningkatkan imajinasi dengan tujuan penyembuhan dan aktualisasi diri. Pendapat lain, Bee & Wyatt (2009) menjelaskan bahwa GIM mengombinasikan intervensi bimbingan imajiansi dan terapi  musik. GIM dilakukan dengan memfokuskan fantasi atau imajinasi klien yang difaslilitasi dengan musik. Efek musik digunkan untuk memperkuat relaksasi klien sehingga imajinasi maupun sugesti yang diberikan akan mudah diinduksikan. Sedangkan menurut penciptanya senidir, Helen L. Bonny (1990) yang dikutip dari Mardis & Clark (2008), GIM adalah bentuk dari terapi musik yang memberikan kesempatan kepada seseorang untuk mengintegrasikan aspek emosi, mental, spritual dan fisik.

          Secara sederhana GIM merupakan gabungan antara guided imagery dengan terapi musik atau guided imagery yang pelaksanaannya diiringi dengan musik, berimajinasi sambil mendengarkan musik.



Apa saja manfaat guided imagery and music (GIM)?


      Ada banyak manfaat GIM, beberapa penelitian telah membuktikan manfaat GIM, menurut Branon, Feist & Updegraff (2013) GIM dapat mengurangi nyeri. Selain itu Guided imagery juga dapat mengurangi  (Sole, et al. 2013; Bonadies 2009; Kwekkeboom, et al. 2010).



Bagamaimana proses guided imagery and music (GIM)?


        Domenech & Montserrat (2008); Farrel (2010); Short (2003) menyebutkan GIM terdiri dari 4 fase. Fase yang pertama adalah prelude, pada fase ini pasien mengungkapkan keluhan yang sedang dirasakan kepada terapis dan memposisikan diri sebelum masuk ke alam bawah sadar. Fase yang kedua adalah induction, pada fase ini terapis akan memberikan sugesti verbal untuk merilekskan tubuh pasien dan mempersiapkan pasien untuk mendengarkan musik beserta bimbingan imajinasi. Fase yang ketiga adalah music-imagery experience, pada fase ini pasien akan diperdengarkan musik beserta bimbingan imajinasi. Fase yang keempat adalah fase postlude. Fase ini untuk mengakhiri proses GIM. Pada fase ini terapis akan memberikan sugesti positif kepada pasien yang akan membuat tubuh pasien lebih rileks dan segar, kemudian diikuti dengan proses hitungan beberapa detik untuk membawa pasien kembali pada keadaan semula dan membuka mata.



Teknik pemberian guided imagery and music (GIM)


       Anda bisa melakukan GIM dimana saja asalkan pelaksanaannya di tempat dengan suasana yang tenang dan nyaman. Short (2003) menjelaskan GIM dalam penelitiannya dilakukan di ruangan yang tenang dan kondusif di rumah sakit, akan tetapi ada beberapa keadaan yang dapat mengganggu dalam proses pelaksanaan GIM, seperti interupsi dari orang maupun staf dan suara-suara mengganggu lainnya. Kedua hal ini  berpotensi menyebabkan fokus anda terganggu selama intervensi berlangsung. Untuk mengatasi hal ini yang bisa anda lakukan adalah meningkatkan volume musik. Pelaksanaan GIM dapat dilakukan dengan posisi duduk atau berbaring dengan mata tertutup, akan  tetapi dalam pelaksanaan standar GIM dilakukan dalam posisi berbaring. Posisi pelaksanaan GIM dapat disesuaikan sesuai dengan kenyamanan anda.

        GIM dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung dilakukan oleh individu, sedangkan secara tidak langsung dilakukan dengan bantuan terapis atau alat bantu berupa rekaman audio. Menurut Djohan (2006) ada dua titik pandang dalam pelaksanaan GIM ini:

  • Titik pandang 1, terapis akan membimbing klien kepada interpretasi imajinasinya dan ditujukan pada insight baru dari masalahnya

  • Titik pandan 2, terapis menelaah musik dan pengalaman imajinatif yang berlangsung dalam diri klien

      GIM dapat dilakukan sendiri tanpa adanya bantuan dari seorang terapis. Rockefeller (2007); Tilberg et al. (2009) menjelaskan bahwa guided imagery biasanya diberikan oleh seorang terapis yang sudah terlatih, akan tetapi guided imagery juga bisa diberikan oleh petugas kesehatan manapun atau dilakukan oleh diri sendiri tanpa perlu pelatihan khusus jika dilakukan dengan menggunakan rekaman audio. Guided imagery juga sangat efektif ketika dilakukan dengan menggunakan rekaman audio. Rekaman audio berisi musik, panduan relaksasi dan membayangkan hal-hal yang menyenangkan bagi individu (Rakel 2012).

      Banyak studi telah menunjukkan bahwa jenis musik untuk terapi musik tidak harus musik klasik. Musik klasik, pop, dan modern (dengan catatan musik tanpa vokal, periode tenang) digunakan pada terapi musik. Seperti yang dikatakan Good, et.al. (1999); (2001); Finnerty (2001); Wilgram (2002); Dunn (2004); Schou (2008); Nilsson (2009) dalam Novita (2012, p.45) jenis musik yang direkomendasikan selain instrumentalia musik klasik, bisa juga slow jazz, pop, folk, western coutry, easy listening, bisa juga disertai dengan unsur suara natural alam atau musik yang sesuai dengan budaya asal pasien.

      Lama pemberian GIM bisa disesuaikan dengan kebutuhan anda, seperti yang dikemukakan oleh Short (2003) GIM dapat diberikan selama 15 menit sampai dengan 30 menit bahkan sampai 2 jam atau lebih tergantung dari durasi musik, konsentrasi pasien, dan seberapa cepat pasien merasa lelah.


Tidak semua orang boleh melakukan GIM!


        Walaupun GIM memberikan banyak manfaat, akan tetapi tidak semua orang boleh melakukan GIM. Beberapa diantaranya menurut Djohan (2006)  pada seseorang dengan emosi yang tidak stabil, memiliki keterbatasan inteligensi, atau yang karena suatu dan lain hal tidak dapat menerima kenyataan. GIM membutuhkan kemampuan seseorang untuk mencerna dan fokus pada semua intrusksi yang ada pada script.



          Jadi kesimpulannya, GIM adalah gabungan antara guided imagery dan terapi musik. GIM bermanfaat untuk mengurangi nyeri, stres, kecemasan, mengatasi gangguan tidur. GIM sebaiknya dilakukan di tempat yang tenang dan nyaman. GIM tidak harus dilakukan dengan bantuan seorang terapis, akan tetapi GIM juga bisa dilakukan sendiri asalkan dengan menggunakan GIM yang sudah direkam. GIM dapat dilakukan 15 menit sampai dengan 30 menit bahkan sampai 2 jam atau lebih tergantung dari durasi musik, konsentrasi pasien, dan seberapa cepat pasien merasa lelah. GIM tidak boleh dilakukan pada seseorang dengan emosi yang tidak stabil, memiliki keterbatasan inteligensi, atau yang karena suatu dan lain hal tidak dapat menerima kenyataan.


Berikut adalah contoh GIM yang penulis buat. Anda dapat mendownloadnya secara gratis (download contoh GIM)

Script dari contoh GIM di atas merupakan modifikasi dari beberapa sumber: penelitian yang dilakukan Sutrimo (2013), fase induction menggunakan script yang dikutip dari Joni (2013), dan postlude dari Nurindra (2013).

Semoga bermanfaat!

Daftar Pustaka

Beebe, LH & Wyatt, TH 2009, ‘Guided imagery & music using the Bonny method to evoke emotion & access the unconscious’, Journal of Psychosocial Nursing Vol 47, hal. 29-33, diakses 17 September 2013, http://e-resources.pnri.go.id/index.php?option=com_library&Itemid=53&key=1



Bonadies, V 2009, ‘Guided Imagery as A Therapeutic Recreation Modality to Reduce Pain and Anxiety’, Therapeutic Recreation Journal, Vol.43, no 2, hal.  43-55, diakses 30 September 2013, http://e-resources.pnri.go.id:2058/docview/218637767/fulltextPDF/14191421940205A976F/1?accountid=25704



Branon, L, Feist, J & Updegraff, J, A 2013, Health psychology: an introduction to behavior and health, 8th edition, Cengage learning



Djohan 2006, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, Yogyakarta, Galangpress






Farrel, GO 2010, ‘Guided imagery through Music (GIM) Bonny Method in Psychotherapy’, Irish Association of Humanistic and Integrative Psychotherapy, diakses 14 November 2013 http://iahip.org/inside-out/issue-60-spring-2010/guided-imagery-through-music-gim-bonny-method-in-psychotherapy



Joni, H 2013, ‘Hypnocaring Fundamental Workshop: A Journey to the Sub Conscious World’, tulisan di presentasikan pada perkualiahan Terapi Komplementer Fakultas Keperawawatan Program Studi Pendidikan Ners, 11 September 2013



Kwekkeboom, KL, Cherwin, CH, Lee, JW & Wanta, B 2010, ‘Mind-Body Treatments for the Pain-Fatigue-Sleep Disturbance Symptom Cluster in Persons with Cancer’, Journal of Pain and Symptom management, Vol 39, diakses 17 September 2013, http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0885392409007933



Mardis, LK & Clark, M 2008, 'The Bonny Methode', AMI-Association for Music & Imagery, diakses 21 Maret 2015, http://ami-bonnymethod.org/the-bonny-method-2/



Novita, D 2012, ‘Pengaruh Terapi Musik terhadap Nyeri Post Operasi Open Reduction and Internal Fixation (ORIF) di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung’, tesis, Universitas Indonesia



Nurindra, Y 2013, Free MP3, ‘Yan Nurindra School of Hypnotism’, diakses 7 Desember 2013,  http://www.hipnotis.net/free-mp3/



Raley, S 2006,’The Experience of Healing in the Bonny Method of Guided imagery and Music’, Proquest, hal. 1, diakses 30 September 2013 http://e-resources.pnri.go.id/index.php?option=com_library&Itemid=53&key=1



Rakel, D 2012, Integrative Medicine, 3rd edition, Elsevier, Philadelphia



Rockefeller, K 2007, Visualize Confidence: How to Use Guided Imgaery to overcome Self-Doubt. New Harbinger Publication, Oakland



Short, AE 2003, ‘Holistic Aspects of Rehabilitation Post-Cardiac Surgery in The Bonny Method of Guided imagery and Music’, UTSePress Publishing, hal. 42-266, diakses 14 November 2013, http://epress.lib.uts.edu.au/research/handle/2100/238



Sole,ML, Klein, DG & Moseley MJ 2013, Introduction to Critical Care Nursing, 6th edition, Elsevier, Missouri


Tilberg, MAL, Chitkara, DK, Palsson, OS, Turner, M, Martin, NB, Ulshern, M & Whitehed, WE 2009, ‘Audio-Recorded Guided imagery Treatment Reduces Functional Abdominal Pain in Children: A Pilot Study’, Pediatrics, Vol. 124, No. 5, hal. 891, diakses 1 Januari 2014 http://pediatrics.aappublications.org/search?fulltext=guided+imagery&submit=yes&x=0&y=0

2 komentar: